Tim medis mengaku banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari lokasi yang sempit, kondisi korban yang syok, hingga risiko runtuhan susulan. “Meski penuh risiko bagi penolong, naluri sebagai dokter mendorong kami tetap bertindak untuk menyelamatkan nyawa,” ujar dr. Larona.
Hingga kini, Haikal dan Nur Ahmad masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar pesantren, sekaligus menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kesiapan bangunan di lingkungan pendidikan.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait