Ahmadi pengandang disabilitas sedang menjahit kain untuk bahan tas. (IG @kantacraft)  

Titik bangga atas pencapaian mereka. Sebab, mereka survive lewat karya yang benar-benar bernilai. Bukan karena belas kasihan.

“Produk mereka dibeli karena memang berkualitas. Bukan karena mereka penyandang disabilitas,” tuturnya.

Penghargaan sebagai Pengakuan

Sukses Titik mencetak penyandang disabilitas terampil ini pula yang berbuah berbagai penghargaan. Pada tahun 2004 misalnya, Titik mendapat The Global Microentrepreneurship Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.

Titik bahkan berksempatan berpidato tentang gagasan pemberdayaan kaum difabel di hadapan Sekjen PBB Kofi Annan saat itu.

Cerita Titik tentang pengalamannya memberdayakan penyandang disabilitas menggetarkan hati para hadirin. Bahkan, tak sedikit yang meneteskan air mata, termasuk Ratu Beatrix dari Belanda dan Ratu Sofia dari Spanyol yang ikut hadir di acara tersebut.

Pengalaman Titik itu menggugah kesadaran bahwa masih ada pijar semangat dari orang-orang kecil, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus untuk bangkit.

“Mereka (penyandang disabilitas) butuh bantuan dalam bentuk kesempatan dan akses pasar. Bukan iba dan rasa kasihan,” tuturnya.

Setelahnya, Titik juga mendapat berbagai penghargaan dari dalam negeri. Di antaranya Inspiring Award dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun 2009 hingga Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Republik Indonesia tahun 2010.

Titik bangga atas berbagai penghargaan itu. Dia menilai, penghargaan bukanlah prestasi, melainkan pengakuan atas potensi yang dimiliki para penyandang disabilitas.

“Penghargaan ini untuk mereka,” ucapnya.

Perjuangan Titik memberdayakan penyandang disabilitas lewat Tiara Handicraft terus berbuah manis. Tiga tahun setelah forum di PBB, produk Tiara Handicraft sukses menembus pasar ekspor. Beberapa di antaranya Spanyol dan beberapa negara di Amerika Latin.

Tak hanya itu, suntikan modal dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mulai mengalir. Lewat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, Tiara Handicraft mendapatkan kucuran modal hingga Rp500 juta.

Suntikan modal ini membuat penopang Tiara Handicraft semakin kuat. UMKM yang dirintis Titik itu bisa meningkatkan produksi hingga merekrut penyandang disabilitas lebih banyak lagi.  

Dari modal itu, Titik juga bisa menambah mesin jahit serta membeli lahan untuk perluasan tempat produksi. Sukses Titik mengembangkan Tiara Handicraft bukan saja berdampak positif pada peningkatan ekonomi, tetapi juga membangkitkan harapan baru bangi para penyandang disabilitas yang ada. 


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network