Berebut Suara Nahdliyin Penentu Kemenangan
Pengamat politik dari Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, tiga pasangan calon ini memiliki irisan pemilih yang berhimpitan. Terutama, kata dia pemilih kalangan perempuan.
"Pilgub Jatim sangat menarik karena diikuti tiga cagub perempuan," ujar Adi kepada iNews.id.
Menurutnya, yang lebih berhimpitan pemilihnya antara Khofifah dengan Luluk yang sama-sama menyasar ceruk pemilh nahdliyin. Selain itu, lanjut dia Risma melalui Gus Hans juga menyasar pemilih nahdliyin.
"Jadi ini sangat menarik. Tiga paslon berebut suara nahdliyin," ucapnya.
Sementara itu pengamat politik dari Survei dan Poling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menjelaskan, peta kekuatan politik ketiga srikandi tersebut.
Khofifah Indar Parawansa yang merupakan petahana dinilai lebih menguntungkan. Suara perempuan diprediksi akan lebih dominan, termasuk suara nahdliyin.
Apalagi, kata dia Khofifah diusung oleh koalisi pemenang Pilpres 2024, yaitu KIM plus menambah peluang Khofifah untuk menang sekali lagi di Pilgub Jatim November 2024.
"Saat ini Khofifah masih menjadi calon gubernur terfavorit juara di Pilgub Jatim karena di dalam perhelatan pilkada, jika kinerja petahana mencapai 70 persen, biasanya akan terpilih kembali di periode keduanya," kata Igor yang juga Dosen Fisip Universitas Jayabaya.
Selain itu, dia juga menilai sosok Tri Rismaharini menjadi lawan cukup diperhitungkan. Risma merupakan wanita pertama menjadi pemimpin di Surabaya yang dipilih dalam pilkada sebelumnya.
"Karakter Risma akan lebih disukai oleh pemilih laki-laki, tegas, pernah menjabat sebagai Walikota Surabaya, diusung oleh mesin parpol yang solid (PDIP), mendapat suara mayoritas dari simpatisan Bung Karno di Jatim," ucapnya.
Sementara untuk Luluk Nur Hamidah dia menilai bisa mendapat sebagian suara PKB dari kelas menengah warga Jatim yang berpendidikan.
"Namun begitu, Luluk diprediksi akan menempati posisi underdog dalam Pilgub Jatim 2024. Bahkan Luluk sebagai kader PKB juga gagal dalam Pileg 2024. Luluk maju caleg DPR RI dari daerah pemilihan Jateng IV meliputi Wonogiri, Karanganyar dan Sragen," ucapnya.
Sosialisasi politik dan tingkat pengenalan Luluk di Jatim juga dinilai paling rendah jika dibandingkan dengan Khofifah dan Risma. "Sama halnya dengan PKB yang sejak pilkada digelar langsung, calon PKB di Pilgub Jatim belum pernah menang. Padahal, Jatim basis massa utama PKB," katanya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait