"Kami tidak ingin DBD ini terus mewabah dan menimbulkan banyak korban. Karena itu, berbagai upaya pencegahan kami lakukan, termasuk fogging," katanya.
Pantauan iNews.id, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto melakukan pengasapan di seluruh gang di Desa Parengan. Upaya ini dilakukan agar tidak ada lagi yang menjadi korban akibat serangan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Sementara itu suasana duka masih menyelimuti rumah pasangan Iswanto dan Susanti di Desa Parengan, Kecamatan Jetis. Bahkan, sejumlah tetangga masih berdatangan untuk mengucapkan duka ke rumah korban.
"Anak saya meninggal karena DBD. Sudah diambil sampel darah, hasilnya positif DB," kata ayah korban, Iswanto.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait