Sistem perjodohan di tempat ini hanya menggunakan media foto dilengkapi dengan nomor telepon dan biodata. Kemudian warga yang mencari pasangan dapat melihat foto wajah idaman hatinya. Lalu melakukan komunikasi secara personal.
Sanusi hanya memberikan saran dan informasi mengenai calon pasangan yang dicari warga. Selanjutnya, calon pasangan dibebaskan berkomunikasi sendiri.
"Kalau lihat foto suka, saya suruh ambil fotonya. Soal hitungan orang tua, biar kedua orang tua laki-laki dan orang tua prempuan yang berbicara," katanya.
Sanusi mengatakan, untuk layanan biro jodoh tersebut dia memasang tarif Rp100.000. Meski begitu dia mengaku uang tersebut bukan menjadi prioritas utama. Sebab semangatnya hanya membantu mereka yang masih menjomblo untuk mendapatkan pasangan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait