Ke depan rencananya warga dan pengelola kampung wisata bakal memperbaiki jembatan dengan kembali melakukan pengecoran di sisi utara jembatan yang retak. Selain itu, selama ini pembatasan maksimal pengunjung yang naik ke jembatan juga dilakukan oleh pengelola kampung wisata tematik.Hal ini demi memperpanjang usia jembatan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Rencana mau ditambal lagi, yang retak kecil mau diganti yang baru dikerok yang agak lebar. Kalau pengunjung memang dibatasi maksimal 20 - 25 di atas, ada petugasnya yang menjaga kalau lagi ramai," tuturnya.
Dia berharap pengamanan ini memperpanjang usia jembatan dan mengantisipasi kejadian seperti di The Geong Limpakuwus, Banyumas, yang pecah dan menewaskan satu wisatawan. "Kalau di sini Insya Allah masih aman, masih ada besinya di bawahnya itu kuat. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Sebagai informasi Jembatan kaca penghubung Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni diresmikan pada 9 Oktober 2017 oleh Wali Kota Malang Moch Anton. Jembatan kaca itu memiliki panjang 20 meter yang berada di ketinggian 9,5 meter dan lebar 1,25 meter dibangun di atas Sungai Brantas yang menyambungkan dua wisata kampung tematik.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait