MALANG, iNews.id - Kabar jembatan kaca di atas Sungai Brantas Kota Malang retak, viral di media sosial. Kabar retaknya jembatan kaca ini beredar lewat pesan berantai dan menimbulkan kekhawatiran.
Pantauan di lokasi, keretakan terjadi di jembatan sisi utara atau sisi Wisata Kampung Tridi. Keretakan terjadi tidak terlalu parah dengan panjang sekitar 15 sentimeter dari lebar jembatan 1,25 meter.
Tetapi keretakan tidak terjadi di konstruksi dasar jembatan dan bawah jembatan. Secara konstruksi jembatan pun masih cukup kuat karena adanya baja penyangga besi bentang yang dilapis oleh baja di lapisan bawah cor-corannya.
Bahkan secara keamanan jembatan masih cukup aman. Tampak beberapa wisatawan asing juga terlihat menikmati kawasan wisata kampung tematik di Kota Malang ini.
Ketua RT 3 RW 12 Ahmad Soleh menyatakan, keretakan jembatan memang telah terjadi sejak lama. Ia menduga keretakan terjadi karena adanya getaran dari jalur kereta api yang berjarak 50 meter dari jembatan kaca yang membentang di atas Sungai Brantas.
"Kena getaran kereta api kalau malam, apalagi kalau kereta Pertamina itu kan getarannya kerasa, di sini saja sampai kerasa getarannya," ucap Soleh, ditemui di lokasi.
Menurutnya, keretakan itu masih tergolong aman karena di bawah lapisan beton cor terdapat baja besi yang menyangga jembatan. Keretakan itu hanya terjadi lantai jembatan yang dilapisi cor beton.
"Yang kacanya nggak retak, itu nggak mungkin retak. Kalau yang cornya itu memang sudah dibetulkan tiga kali retak lagi, sudah sebulan yang lalu," katanya.
Ke depan rencananya warga dan pengelola kampung wisata bakal memperbaiki jembatan dengan kembali melakukan pengecoran di sisi utara jembatan yang retak. Selain itu, selama ini pembatasan maksimal pengunjung yang naik ke jembatan juga dilakukan oleh pengelola kampung wisata tematik.Hal ini demi memperpanjang usia jembatan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Rencana mau ditambal lagi, yang retak kecil mau diganti yang baru dikerok yang agak lebar. Kalau pengunjung memang dibatasi maksimal 20 - 25 di atas, ada petugasnya yang menjaga kalau lagi ramai," tuturnya.
Dia berharap pengamanan ini memperpanjang usia jembatan dan mengantisipasi kejadian seperti di The Geong Limpakuwus, Banyumas, yang pecah dan menewaskan satu wisatawan. "Kalau di sini Insya Allah masih aman, masih ada besinya di bawahnya itu kuat. Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Sebagai informasi Jembatan kaca penghubung Kampung Tridi dan Kampung Warna-Warni diresmikan pada 9 Oktober 2017 oleh Wali Kota Malang Moch Anton. Jembatan kaca itu memiliki panjang 20 meter yang berada di ketinggian 9,5 meter dan lebar 1,25 meter dibangun di atas Sungai Brantas yang menyambungkan dua wisata kampung tematik.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait