Warga menduga, penutupan jalan tersebut merupakan suruhan calon kepala desa Sudahyo. Sebab, calon incumben yang kalah dalam pilkades tersebut ada di antara beberapa warga yang menutup jalan.
Pengasuh Ponpes Asmoro Qondi Plerean, Abdurahman Wahid membenarkan bahwa yang menutup akses jalan tersebut Sudahyo. Karena itu dia menyayangkan tindakan tersebut.
"Kalau pun kalah dalam pilkades, mestinya tidak seperti itu. Sebab jalan ini digunakan warga untuk mengaji, berobat dan pergi ke sawah," katanya.
Abdurahman Wahid berharap hal ini dapat diselesaikan secara musyawarah dengan berbagai pihak tanpa harus menutup jalan. Karena jalanan itu dibutuhkan oleh masyarakat banyak.
Terpisah, calon kepala desa incumben Sudahyo menampik bahwa aksi penutupan jalan itu dilakukan atas perintahnya. "Tidak ada. Tidak ada penutupan kalan," katanya melalui sambungan telepon.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait