“Andai kita berdoa Persebaya kalah semalam, tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia dan mungkin dunia tak akan terjadi. Ratusan nyawa selamat. Ratusan orang akan kembali bertemu keluarganya: anak, istri, suami, ayah, ibu," tuturnya.
Tapi, lanjut Eri, manusia memang tak akan bisa tahu tentang apa yang akan terjadi di depan. “Sekali lagi, andai kita berdoa Persebaya kalah semalam…tapi kita semua sadar: tak ada yang tahu tentang apa yang akan terjadi. Semuanya mesti jadi refleksi diri: hilangnya nyawa karena rusuh sepak bola seperti ini harus jadi yang terakhir kali,” tuturnya.
Tak hanya itu, Eri juga menyampaikan apresiasi untuk Bonek yang memutuskan hari ini tak ada pawai kemenangan. “Kemanusiaan memang jauh lebih penting ketimbang hasil skor pertandingan,” katanya.
Unggahan Eri tersebut direspons oleh banyak netizen. Mereka juga menyampaikan duka cita yang mendalam. “RIP…aduh sedih dan kaget dengar kabar duka ini. Lebih baik tidak ada sepak bola lagi di Surabaya dan Malang jika ini harus terjadi,” tulis @easterboyoh.
“Hanya bisa meneteskan air mata membaca ini Pak,” tulis @genakagayaki. “Nderek belasungkawa damel Aremania,” kata @mochsulaiman611.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait