Unggahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atas tragedi Kanjuruhan. (Foto: IG @ericahyadi).

SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang, Minggu (2/10/2022) malam. Eri mengunggah ucapan duka di akun Instagram pribadinya @ericahyadi_, dengan caption berjudul “Andai Kita Berdoa Persebaya Kalah…”. 

Pada unggahan itu, Eri seolah menyesali kemenangan Persebaya atas Arema FC. Itu karena kemenangan Persebaya harus berbuntut tragedi hingga 129 nyawa melayang. 

“Bagaimana cara menukar jiwa? Ini bukan lagu Tulus tentang cinta. Tapi ini pertanyaan sedih yang lahir dari laga Arema vs Persebaya semalam. Pertanyaan sedih yang pasti diulang-ulang dalam tangis seorang ibu yang melihat anaknya berpulang: kenapa bukan nyawaku saja yang hilang, mengapa harus anakku, mengapa harus bocah sekecil itu?,” tulis Eri Cahyadi.

“Adakah yang bisa menukar dan mengembalikan jiwa yang hilang? Bukankah kita sepakat, dan sering membaca tulisan di kaus suporter: ‘tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia’, ‘tidak ada poin dalam sepak bola yang lebih penting ketimbang nyawa’,” katanya. 

Bahkan Eri berandai-andai, lebih baik berdoa Persebaya kalah bila akhirnya tahu ada yang kehilangan nyawa sebagai buntut dari ketidakpuasan suporter Arema atas kemenangan Persebaya. 

"Pasti tak ada ibu yang meraung dalam tangis menatap si kecil yang terbujur kaku saya melihat kesedihan itu dalam sebuah video yang viral. Pasti semua baik-baik saja: mungkin hanya akan ada umpatan kata di social media, BUKAN HILANGNYA NYAWA!,” tulis Eri Cahyadi.

Eri mengulang lagi, bila bisa berdoa agar Persebaya kalah, akan ada ratusan nyawa terselamatkan dan pulang kembali ke keluarganya. Tak ada anak yang harus kehilangan orang tua, tak bisa lagi merasakan kasih sayang ayah ketika mengantarkan berangkat ke sekolah.

“Andai kita berdoa Persebaya kalah semalam, tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia dan mungkin dunia tak akan terjadi. Ratusan nyawa selamat. Ratusan orang akan kembali bertemu keluarganya: anak, istri, suami, ayah, ibu," tuturnya. 

Tapi, lanjut Eri, manusia memang tak akan bisa tahu tentang apa yang akan terjadi di depan. “Sekali lagi, andai kita berdoa Persebaya kalah semalam…tapi kita semua sadar: tak ada yang tahu tentang apa yang akan terjadi. Semuanya mesti jadi refleksi diri: hilangnya nyawa karena rusuh sepak bola seperti ini harus jadi yang terakhir kali,” tuturnya.

Tak hanya itu, Eri juga menyampaikan apresiasi untuk Bonek yang memutuskan hari ini tak ada pawai kemenangan. “Kemanusiaan memang jauh lebih penting ketimbang hasil skor pertandingan,” katanya.

Unggahan Eri tersebut direspons oleh banyak netizen. Mereka juga menyampaikan duka cita yang mendalam. “RIP…aduh sedih dan kaget dengar kabar duka ini. Lebih baik tidak ada sepak bola lagi di Surabaya dan Malang jika ini harus terjadi,” tulis @easterboyoh.

“Hanya bisa meneteskan air mata membaca ini Pak,” tulis @genakagayaki. “Nderek belasungkawa damel Aremania,” kata @mochsulaiman611.


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network