"Mari kita bersama-sama mendukung keadilan, pertanggungjawaban, dan peringatan bagi para korban tragedi Kanjuruhan. Mari kita pastikan bahwa hidup mereka tidak pernah dilupakan, dan keluarga mereka menerima keadilan yang layak mereka terima," katanya.
Diketahui, Stadion Kanjuruhan menjadi saksi bisu 135 nyawa hilang dan setidaknya 600 orang suporter Aremania terluka. Insiden berawal saat masuknya segelintir oknum suporter usai laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Petugas kepolisian yang kewalahan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton, sehingga memaksa para Aremania panik. Efek kepanikan itulah membuat suporter berdesakan keluar pada malam maut itu. Tak pelak 135 nyawa melayang dan menjadi tragedi persepakbolaan terburuk di Indonesia.
Pasca kejadian itu, Arema FC pun mendapat sanksi tidak boleh bermain di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Singo Edan harus menjalani laga kandang minimal berjarak 250 kilometer dari Malang, tanpa penonton akibat sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait