"Bahkan peningkatan permintaan oleh-oleh sudah terjadi mulai malam 21 atau tanggal 22 April 2022 kemarin," katanya.
Untuk mengatasi lonjakan permintaan, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh karyawan produksi untuk menggoreng keripik tempe sebanyak-banyaknya agar saat hari raya lebaran. Langkah ini dilakukan supaya mencukupi kebutuhan oleh-oleh para pemudik yang akan kembali ke kampung halamannya.
"Permintaan oleh-oleh sudah mulai ramai pada Ramadan malam 21 kemarin. Kami antisipasi dengan menggoreng sebanyak-banyaknya, agar cukup saat hari raya," ucapnya.
Atas lonjakan itu, pihaknya merasa sangat kewalahan, bahkan dirinya membantu karyawan di toko hingga larut malam, karena beberapa stok di rak display sudah habis.
"Kami cukup kewalahan, Hari raya ketiga buka itu full, kami sampai harus menata oleh-oleh di rak toko hingga larut malam," tuturnya.
Dari seluruh produk oleh-oleh yang tersedia di tempat ini, para pemudik banyak berminat membeli produk keripik tempe rasa-rasa, serta keripik buah.
"Yang paling banyak diminati kripuk tempe buah dan original. Buah nangka dan apel yg sering laku," katanya.
Pihaknya menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan tersebut, usaha miliknya telah menyiapkan kurang lebih sebanyak tiga ton berbagai jenis keripik buah dan keripik tempe. Produksi juga terus dilakukan untuk memenuhi tingginya permintaan oleh-oleh tersebut.
"Untuk persiapan lebaran tahun ini kita menyiapkan tiga ton keripik berbagai jenis, mulai keripik buah hingga keripik tempe," kata Rudy Adam.
Namun, Rudy enggan merinci berapa besar jumlah omzet yang diraupnya pada masa libur Lebaran kali ini. Pada toko miliknya tersebut, berbagai jenis keripik tempe dijual mulai kisaran harga Rp8.500 per kantong.
Menurutnya, kondisi saat ini jauh lebih baik dibandingkan perayaan Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2020-2021. Dia memperkirakan, jumlah wisatawan yang berbelanja pada toko miliknya tersebut mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada libur Lebaran kali ini.
"Perbedaannya sangat jauh dengan lebaran tahun lalu. Untuk kali ini, sampai empat kali lipat dibanding periode sebelumnya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait