Untuk mempercepat evakuasi, penambahan alat berat seperti crane dan breaker telah dilakukan. Namun, kehati-hatian tetap menjadi prioritas utama mengingat kemungkinan masih ada santri di bawah reruntuhan. "Kami harus bekerja hati-hati agar tidak membahayakan korban yang mungkin masih hidup," kata Wahyu.
Hingga Jumat siang, proses identifikasi lima jenazah yang baru ditemukan sedang berlangsung, dengan harapan seluruh korban segera teridentifikasi. Tragedi ini telah menewaskan 13 santri dan melukai puluhan lainnya, memicu solidaritas masyarakat Jatim untuk mendukung pemulihan pesantren.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait