Dia mengungkapkan, pelaku beberapa kali menelepon keluarga korban dengan berpura-pura menjadi korban. Saat itu, kata dia pelaku memberitahukan pada keluarganya bahwa dia sedang bekerja di Bali dan meminta agar tidak dicari.
"Yang mengawali pembunuhan ini adalah kegiatan minuman keras. Penyampaian pelaku memang konsumsi minuman keras ini sangat banyak sehingga membuat tidak terkendali," katanya.
Sebelumnya, kasus pembunuhan dan mutilasi ini menghebohkan warga Jombang. Saat itu, warga menemukan tubuh tanpa kepala di saluran irigasi Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Jombang. Sekitar lima jam kemudian, potongan kepala korban ditemukan di sungai Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait