Ilustrasi Pangeran Diponegoro. (istimewa).

Sementara untuk urusan pemerintahan keraton, Belanda menyerahkan kepada patih dengan pengawasan residen. Pengaturan itu, terutama soal kewalian sengaja dilakukan dengan tujuan untuk menyempitkan kekuasaan Diponegoro.

Pengaturan wali yang dianggap menyimpangi tradisi keraton, ditambah tidak adanya upaya Belanda berunding lebih dulu, telah memanaskan hati Diponegoro.

“Belanda mengetahui bahwa Diponegoro tidak berafiliasi terhadapnya,” demikian dikutip dari buku Sejarah Nusantara Yang Disembunyikan (2019).

Bernama kecil Ontowiryo, Pangeran Diponegoro merupakan putra sulung Hamengku Buwono III dari garwa ampeyan.

Sejak kecil ia di bawah asuhan neneknya, yakni Ratu Ageng, istri Sultan Hamengku Buwono I yang memilih bertempat tinggal di Tegalrejo, Yogyakarta.

Saat remaja hingga tumbuh dewasa, jalan pikiran Diponegoro banyak dipengaruhi neneknya.

Di ndalem Tegalrejo yang berjarak jauh dari lingkungan keraton Yogyakarta, Diponegoro muda digembleng ilmu agama Islam serta kepemimpinan. Ia lebih banyak bergaul dengan para alim ulama.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network