Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan tiga kepala daerah di wilayah Malang Raya berkomitmen mengawal pengusutan Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada)

Para Aremania yang mayoritas menggunakan pakaian hitam ini berkumpul di Alun-alun Kota Malang sambil membawa sejumlah spanduk tuntutan. Ribuan Aremania ini kemudian berjalan kaki menelusuri kawasan Jalan Basuki Rahmat, kawasan Kayutangan, hingga menuju simpang empat Rajabali. 

Dari simpang empat Rajabali ini Aremania bergerak menuju kawasan Bundaran Tugu Malang melalui Jalan Kahuripan hingga tiba di depan Balai Kota Malang. Aksi longmarch atau jalan kaki ini sempat membuat jalan protokol di Kota Malang lumpuh total. 

Sepanjang jalan pun Aremania juga terlihat tertib dan membuat barikade barisan dengan tali. Mereka berjalan memenuhi setengah dari jalan protokol tanpa pengawalan dari pihak kepolisian atau petugas terkait. 

"Humanity Above All, 01.10.2022. Malang," begitu tulisan di spanduk yang dibawa Aremania.

Di depan Balai kota Malang ribuan Aremania ini melakukan aksi orasi sambil meletakkan simbol pocong di jalan dengan dikalungi syal Arema. Keranda jenazah juga diusung dan diletakkan tepat di depan massa Aremania.

Pocongan dan keranda jenazah diusung sebagai bagian menggambarkan tragedi kemanusiaan ini begitu mengguncang Aremania dan warga Malang raya pada umumnya. Aremania mengawali aksi di kawasan Bundaran Tugu Malang dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri, dilanjutkan dengan lagu Gugur Bunga.


Editor : Rizky Agustian

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network