MALANG, iNews.id - Sunan Bonang merupakan satu di antara wali songo, penyebar agama Islam di Pulau Jawa yang memiliki banyak keistimewaan dan kesaktian. Atas keistimewaan itu, Sunan Bonang bahkan terkenal hingga penjuru dunia.
Konon, karena keistimewaan itu, Sunan Bonang pernah didatangi seorang brahmana dari India. Sebab, Brahmana itu tidak ingin Agama Hindu yang sudah menguasai Pulau Jawa selama 15 abad, tergeser oleh Agama Islam yang dibawa oleh Sunan Bonang.
Karenanya, Brahmana itu datang kepada Sunan Bonang untuk mengadu kesaktian dan ilmu pengetahuan. Dia berlayar dari India menuju Tuban dengan membawa buku-buku tentang agama dan ilmu pengetahuan.
Dikutip dari buku Sunan Bonang Wali Keramat: Karomah, Kesaktian, dan Ajaran-Ajaran Hidup Sang Waliullah karya Asti Musman, brahmana ini hendak mengajak Sunan Bonang berdebat. Nahas, belum sampai ke Tuban, kapal yang dinaikinya tenggelam karena hantaman ombak.
Beruntung sang brahmana ini selamat meski terdampak di suatu pantai dalam keadaan pingsan. Begitu siuman, dari kejauhan tampak olehnya orang berjubah putih sedang berjalan menuju ia tergeletak. Sang brahmana tidak berkedip memperhatikan orang yang bertongkat itu. Tapi, sang brahmana ini tak mengetahui bahwa orang yang ditemuinya ini merupakan Sunan Bonang.
Saat itu ditanya sang brahmana ini menjawab hendak bertemu dengan Sunan Bonang. Dia menyampaikan maksud hendak berdebat dengan Sunan Bonang, tapi sayang buku-buku yang dibawanya hendak dijadikan materi justru hilang ditelan ombak.
Mendengar keterangan sang brahmana, Sunan Bonang pun langsung mencabut tongkat yang tertancap di tanah. Seketika itu juga tiba-tiba dari lubang tempat menancapnya tongkat itu keluar air dan memancarkan sangat deras. Lebih terkejut lagi brahmana itu bahwa buku-bukunya yang sempat hilang ditelan lautan muncul dan terbawa air.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait