MALANG, iNews.id - Devi Athok Yulfitri (43), orang tua dari NDR (16) dan NDA (14), korban tewas Tragedi Kanjuruhan, histeris menyaksikan proses autopsi jenazah kedua anaknya. Dia tak kuasa menahan tangis saat menghadiri proses ekshumasi di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022).
Devi tiba di permakaman didampingi tim dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sekitar pukul 09.10 WIB. Tak berselang lama Devi histeris ketika tim akhirnya memutuskan melakukan penggalian makam.
"Anakku," ujar Devi histeris sambil menangis.
Tak ayal, hal ini sempat membuat Devi lemas dan terpaksa dibawa ke luar tenda autopsi. Dia didudukkan di sebuah kursi dan diberi minum oleh tim medis.
Sesaat kemudian tim medis dan pendamping Devi dari tim gabungan Aremania serta petugas LPSK langsung membawanya ke mobil. Devi dibopong dalam keadaan lemas sambil terus menangis.
Sebagai informasi, pelaksanaan autopsi dilakukan terhadap jenazah dua kakak-beradik korban Tragedi Kanjuruhan NDR (16) dan NDA (14). Keduanya warga Demangjaya, Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, yang dimakamkan di TPU Dusun Patuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait