"Air mulai masuk saat Magrib. Setelah itu tambah deras dan tinggi. Kami semua kaget. Sebab, di sini tidak ada hujan," kata salah seorang warga, Wawan, Senin (7/3/2021) malam.
Wawan mengatakan, banjir bandang ini sudah yang ketiga kali terjadi di desa setempat. Namun, kali ini paling parah, mencapai 500 cm. "Selain karena hujan di lereng Gunung Bromo. Tanggul jebol sisa banjir beberapa waktu lalu juga jadi penyebabm" katanya.
Karena itu warga berharap agar pemerintah segera memperbaiki tanggul jebol agar banjir tidak mengancam lagi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait