MALANG, iNews.id - Surat suara untuk calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Malang mengalami kekurangan, Rabu (14/2/2024). Pemilih nyaris ricuh lantaran kecewa.
Dari informasi yang dihimpun ada setidaknya tiga TPS di Kelurahan Pandawangi, yang kekurangan surat suara hingga 294. TPS itu berada di TPS 3, TPS 4, dan TPS 12.
Di TPS 3 Kelurahan Pandawangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang misalnya, kekurangan 119 surat suara capres dan cawapres. Sedangkan di TPS 4 Kelurahan Pandanwangi, terdapat kekurangan 75 surat suara untuk Capres dan cawapres.
Hal ini membuat aktivitas pemungutan suara dihentikan karena surat suara sudah habis. Di TPS 3 Kelurahan Pandawangi, bahkan sempat terjadi kericuhan dan protes para pemilih karena kecewa hendak menyuarakan hak suaranya.
Ketua KPPS TPS 3 Indra Wicaksono mengakui ada kekurangan surat suara untuk Capres dan Cawapres sebanyak 119 surat suara. Kekurangan itu baru diketahui ketika proses penghitungan surat suara, saat proses pencoblosan sudah berlangsung.
"Saya hitung di depan saksi itu suratnya kurang 119 untuk presiden dan wakil presiden itu saja, yang lainnya pas," ucap Indra Wicaksono, ditemui di TPS 3 Pandanwangi, Blimbing, Kota Malang, Rabu siang (14/2/2024)
Dia mengakui akhirnya terpaksa menghentikan proses pencoblosan karena kekurangan surat suara untuk Capres dan Cawapres. Apalagi pihaknya belum menerima keputusan dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kelurahan maupun dari KPU Kota Malang.
"Ada marah sedikit tadi, tapi tidak sampai ricuh. Kami hentikan dulu pencoblosan sambil nunggu surat suara dan kebijakan dari atasan. Pemilih sementara pulang, nanti kita hubungi lagi kalau ada tambahan," ujarnya.
Sementara itu Ketua KPPS TPS 4 Kelurahan Pandanwangi Sugiono menuturkan, kekurangan 75 surat suara untuk Capres dan Cawapres baru diketahui ketika proses pencoblosan berjalan. Saat itu waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB, ketika surat suara mulai menipis, hingga akhirnya habis pada pukul 10.00 WIB.
"Terpaksa kita hentikan dulu jam 10 tadi, ini sampai jam 12.00 masih nunggu. Warga yang milih kita mintai nomor handphonenya, nanti dihubungi lagi kalau datang," ujar Sugiono.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait