"Kalau perbaikan ringan by APBD, mungkin bisa diusulkan di perubahan APBD. Tapi kan Arema nanti mainnya bulan Juli, sehingga kalau digunakan by APBD pasti tidak bisa," tuturnya.
Meski demikian diakui, kemungkinan penggunaan Stadion Gajayana sebagai homebase masih belum 100 persen. Pasalnya Arema FC juga masih berkomunikasi dengan PT LIB, termasuk menunggu keputusan akhir dari Wali Kota Malang.
"Ini kami intens, kita intens komunikasi supaya ada kepastian sehingga ada ketentuan dengan walikota karena dia punya kewenangan pemilik sarana daerah, dan walikota sangat terbuka. Bulan ini harus ada kepastian jika mereka menggunakan Gajayana," katanya.
"Jika mungkin nanti bulan Juli saat itu main di putaran pertama mereka mundur, mungkin Arema main dimana, tidak masalah, tapi percepatan harus dilakukan. Renovasi jika sudah deal, jika di bulan ini sudah deal pasti bulan ini segera dieksekusi," katanya.
Sebagai informasi, pascatragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022), Arema FC mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Keputusan Komdis PSSI terkait sanksi ke Arema FC diatur merujuk pada Pasal 69 Ayat 1, Ayat 2 dan Ayat 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018.
Hal ini membuat Arema FC tak lagi berkandang di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Arema FC pun harus menggunakan Stadion PTIK, Jakarta di sisa kompetisi Liga 1 musim 2022 - 2023 lalu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait