MALANG, iNews.id - Arema FC ingin berkandang di Stadion Gajayana pada kompetisi Liga 1. Namun, stadion peninggalan zaman Jepang belum memenuhi syarat sebagai home base sebagaimana yang disyaratkan di Liga 1.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Baihaqi mengakui jika melihat spesifikasi stadion untuk Liga 1 memang Stadion Gajayana Kota Malang memang belum sesuai standar alias tidak layak.
"Harus disiapkan standar-standarnya, karena Gajayana sendiri belum memiliki standar Liga 1," ucap Baihaqi pada Senin (8/5/2023) di Malang.
Menurutnya, salah satu yang tidak standar yakni belum adanya single seat atau satu kursi satu orang dan lampu penerangan lapangan. Bila skema single seat disiapkan di Stadion Gajayana, maka kemungkinan akan menampung 20 - 25.000 penonton saja.
"Yang dipersiapkan kursi single seat dan Gajayana bisa sampai 20-25 ribu, kalau dikonsep single seat itu sedikit. Kemarin itu dikonsep mungkin disiapkan 7-10.000 kursi seat yang digunakan, kemudian lampu penerangan lapangan ini harus berstandar," katanya.
Skema biaya renovasi masih akan dibicarakan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara manajemen Arema FC dan Pemkot Malang. Pasalnya jika perbaikan menggunakan APBD, prosesnya akan lama.
"Ini masih proses pembicaraan, ada faktor hukum, PKS nya bagaimana, ini secepatnya kita lakukan. Kalau anggaran APBD itu butuh proses, alternatif yang memungkinkan ya kompensasi sewa jadi konsep Arema melakukan perbaikan dengan biaya mereka, kemudian kita kompensasi kan lewat PKS dengan Arema," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait