Hanya saja antara Susuktunggal dan Anggalarang terselang oleh raja-raja seperti Banyaklarang-Banyak Wangi-Munding Kawati.
Di Purwaka Caruban yang ditulis pada (172) pun terkena penyakit babad umumnya. Misalnya, dari Wastu Kancana ke Maharaja Adimulya hanya terhalang oleh empat raja.
Padahal Maharaja Adimulya adalah tokoh yang dalam Carita Parahiyangan disebut sebagai Tamperan alias Rakeyan Panaraban, putera Sanjaya.
Menurut Poerbatjaraka, Rakeyan Panaraban sama dengan tokoh Rakai Panangkaran, putera Sanjaya dalam Prasasti Raja Balitung (907), masa hidupnya pada abad ke-8, sedangkan masa hidup Wastu Kancana pada abad ke-15, selisih tujuh abad atau tujuh ratusan tahun.
Tentu saja sangat tak masuk akal jika selisih waktu tujuh abad hanya terisi oleh empat orang raja.
Susuktunggal memang putera Wastu Kancana. Bisa jadi ia adalah putera sulung yang dijadikan raja di Pakuan. Ini adalah raja daerah, sehingga tidak meneruskan memegang keprabuan. Karena itu, dia tidak bisa dimasukkan ke dalam silsilah khusus Susuhunan Sunda.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait