Simak sosok Shirley Kristiani Widjihandayani, seniman wayang orang keturunan Tionghoa yang pernah tampil di hadapan Soekarno. (Foto: Avirista Midaada)

Dari sana lah mereka akhirnya berlatih setiap Sabtu di Pancabudi, di depan peti mati. Menariknya, komunitas Ang Hien Hoo sendiri beranggotakan para pelajar Tionghoa dari berbagai kota tidak hanya Malang saja, tetapi juga Semarang, Solo, Magelang, Jakarta, hingga Palu, Sulawesi Tengah.

Awal mula latihan, disebut Shirley, memang banyak cemoohan karena dikatakan justru tidak melestarikan budaya Tionghoa sendiri. Namun cemoohan itu tidak ditanggapi oleh Shirley dan anggota komunitas wayang orang Jawa yang beranggotakan seluruhnya orang keturunan Tionghoa.

"Banyak ejekan, orang Tionghoa kok main budaya Jawa, tapi kita senang, kita peduli dengan budaya Jawa, ya kita biarkan. Kita berbuat baik melestarikan budaya Jawa, budaya Indonesia. Memang semuanya orang Tionghoa, yang orang Jawa hanya Pak Prapto itu pelatihnya," kata dia.

Selama pementasan wayang orang itu, Shirley kerap memerankan tokoh Arjuna atau Ramayana yang gagah. Pertimbangannya kala itu karena fisik Shirley yang tinggi besar dengan suara lantang dinilai cocok dengan tokoh itu. 

Di sisi lain, tidak ada sosok teman pria lain yang bisa memerankan tokoh Arjuna ini. Terlebih dengan tinggi badan 165 cm, kala itu tinggi badan dia jarang ada yang menandingi. Tak cuma sekadar berlatih, ia begitu menjiwai dan bahkan memiliki sendiri pakaian wayang komplit sendiri. Sayang perlengkapan itu kini sudah dijualnya.

Perlahan tapi pasti, kelompok seni beranggotakan seluruhnya keturunan Tionghoa ini akhirnya mulai diundang di berbagai acara di Malang, hingga luar Malang. Kelompok Ang Hien Hoo ini bahkan pernah mengikuti perlombaan di kawasan Sriwedari, Kota Solo dan meraih juara dua. Kelompok mereka hanya kalah dari kelompok seni yang beranggotakan anak-anak pejabat di kala itu.

Setelah itu mereka kerap melakukan tur tampil di beberapa kota di Pulau Jawa. Saat melakukan tur itu mereka membawa dekorasi khusus yang diangkut truk, sedangkan anggota grup Ang Hien Hoo menaiki satu bus.

"Enggak dapat bayaran cuma senang untuk hobi dapat tersalurkan. Pokoknya kalau kita pelajar libur panjang, libur kenaikan kelas, itu selalu melalang buana untuk main wayang di kota lain. Senang bangga, kompak dulu," tuturnya.


Editor : Rizky Agustian

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network