JAKARTA, iNews.id - Gajah Mada bukan hanya dikenal sebagai panglima perang yang hebat. Dia juga kepala pemerintahan dan pengatur negara andal di Kerajaan Majapahit.
Gajah Mada mengatur segala urusan termasuk keamanan raja. Dia menjadi ketua pengawal pasukan istana raja yang mengungsikan Raja Jayanagara ke Badander demi keamanan sang raja.
Dikisahkan dalam buku 'Gajah Mada Sistem Politik dan Kepemimpinan' karya Enung Nurhayati, Gajah Mada dan pasukannya mengiring Raja Jayanagara sampai ke tujuan dan seterusnya.
Bahkan suatu ketika ada seorang Pangalasan atau pejabat desa meminta izin untuk pulang kepada Gajah Mada. Namun Gajah Mada dengan segala pertimbangannya tak mengizinkan sang Pangalasan untuk pulang.
Gajah Mada beralasan bahwa Pangalasan yang mengawal raja hanya sedikit. Dia tak mengizinkan sang Pangalasan pulang.
Namun Pangalasan tersebut tetapi bersikeras untuk meminta izin untuk pulang kepada Gajah Mada dengan sedikit memaksa.
Dikisahkan dalam serat Pararaton, Gajah Mada terpaksa memberikan hukuman kepada Pangalasan tersebut yakni dengan menikamnya hingga tewas.
Hukuman itu diberikan karena Pangalasan tersebut memaksa untuk meminta izin pulang. Namun, Gajah Mada sebenarnya menikam pejabat desa tersebut karena khawatir akan menyebarluaskan berita kepada Kuti bahwa raja berada di Badander.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait