Akmad mengatakan, dalam penanganan erupsi Semeru, ada tambahan di manajemen bencana yang harus dilakukan karena terjadi dalam keadaan pandemi Covid-19. Salah satunya, kerumunan yang tidak bisa dihindarkan.
"Sama-sama sudah kita menghadapi bencana. Tidak terhindarkan itu yang namanya berkerumun. Maka, kemarin sebelum bencana itu, kami sudah melakukan pelatihan posko tingkat dua. Sudah jadi tema utama kita bahwa agar pengungsian itu tetap memperhatikan protokol Covid-19, paling tidak menggunakan masker secara ketat bila berkerumun di satu tempat," katanya.
Selain itu, pihaknya telah menyalurkan beberapa logistik ke wilayah korban erupsi. Masyarakat juga berpartisipassi aktif membantu. "Kami juga di Korem sedang merencanakan bahan untuk diantar ke sana, untuk membantu saudara-saudara kita yang saat ini mengungsi karena Gunung Semeru naik statusnya menjadi awas," katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait