Akibat serangan kabut belerang ini, Kermat mengalami kerugian sampai puluhan juta rupiah. “Hampir mencapai sekitar Rp25 juta lebih. Biaya sebesar itu untuk perawatan tanaman stroberi. Mulai dari pemupukan, semprot air dan lain sebagainya,” katanya.
Kepala pos Pantau Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Cemoro Lawang, Wahyu Andrian Kusuma menegaskan, kabut belerang merupakan hasil aktivitas magma di dalam perut Gunung Bromo.
Bagi masyarakat dan wisatawan yang datang, diimbau selalu menggunakan masker. Ketika tercium bau belerang.
"Guna mengantisipasi dampak yang timbul akibat mengirup gas belerang itu masyarakat dan wisatawan selalu memakai masker," ujar Wahyu.
Meski demikian, wisatawan dan masyarakat tidak perlu khawatir. Sampai sejauh ini, status Gunung Bromo masih di level II waspada. Dengan jarak aman satu kilometer dari pusat kawah.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait