Tanaman stroberi milik warga di lereng Tengger, Probolinggo rusak akibat terpapar semburan gas belerang Gunung Bromo. (Foto: MNC Portal/Hana Purwadi)

PROBOLINGGO, iNews.idGunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir terus menyemburkan gas atau kabut belerang. Semburan gas belerang yang menyengat itu tak hanya mengganggu pernapasan warga, juga merusak tanaman pertanian

Pantauan MNC Portal, sejumlah tanaman pertanian di kawasan lereng Tengger, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo rusak terpapar gas belerang Bromo. 

Tanaman pertanian tersebut antara lain stroberi, kentang, tomat, dan wortel. Rata-rata tanaman itu daunnya mengering dan mati.

Pemilik kebun stroberi, Kermat menjelaskan, tanaman stroberi miliknya seluas satu hektare rusak akibat semburan gas belerang Gunung Bromo.

“Embun belerang datang biasanya pada malam hari, ciri-cirinya di kamar itu seperti ada bau khas belerang,” ujar Kermat, Selasa, (8/6/2021).

Gas belerang yang keluar pada malam hari, kata dia, biasanya disusul dengan munculnya embun upas akibat cuaca ekstrem.

Embun upas merupakan sebutan warga Tengger untuk embun yang mengkristal di dedaunan. Setelah terkena kabut belerang dan embun upas, tanaman dipastikan perlahan mati.

“Cirinya , bagian belakang daun stroberi yang menghitam tidak wajar. Serta bagian tepi daun yang mulai mengering,” kata petani Desa Jetak ini.

Selain stroberi, tanaman pertanian lainnya seperti kentang dan kubis milik warga juga mengalami hal yang sama. 

“Yang bisa bertahan hanya bawang pre (bawang daun). Karena bentuk daunnya runcing ke bawah,” ucap Kermat.

Akibat serangan kabut belerang ini, Kermat mengalami kerugian sampai puluhan juta rupiah. “Hampir mencapai sekitar Rp25 juta lebih. Biaya sebesar itu untuk perawatan tanaman stroberi. Mulai dari pemupukan, semprot air dan lain sebagainya,” katanya.

Kepala pos Pantau Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Cemoro Lawang, Wahyu Andrian Kusuma menegaskan, kabut belerang merupakan hasil aktivitas magma di dalam perut Gunung Bromo. 

Bagi masyarakat dan wisatawan yang datang, diimbau selalu menggunakan masker. Ketika tercium bau belerang. 

"Guna mengantisipasi dampak yang timbul akibat mengirup gas belerang itu masyarakat dan wisatawan selalu memakai masker," ujar Wahyu.

Meski demikian, wisatawan dan masyarakat tidak perlu khawatir. Sampai sejauh ini, status Gunung Bromo masih di level II waspada. Dengan jarak aman satu kilometer dari pusat kawah. 


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network