Armada kapal Kerajaan Majapahit penguasa lautan Nusantara. (Foto: Dunia Pendidikan)

SURABAYA, iNews.id - Majapajit menjadi salah satu kerajaan besar di masanya. Selain sukses berekspansi dengan pemerintahan yang stabil, Kerajaan Majapahit juga memiliki perekonomian yang mapan. 

Semua itu terjadi karena Majapahit memiliki perputaran ekonomi yang luar biasa dari beberapa sektor andalannya. Sektor-sektor seperti perdagangan, pertanian, hingga industri sudah dimiliki dan dikelola sedemikian rupa sejak zaman pemerintahan Kerajaan Majapahit. 

Pemerintahan kala itu mengelompokkan masyarakat yang bekerja ke dalam beberapa spesifikasi matapencaharian, mulai dari petani, pedagang, hingga kelompok masyarakat industri. 

Informasi mengenai kelompok masyarakat industri di Majapahit ditemukan dalam prasasti-prasasti dari masa Kerajaan Majapahit sendiri dan prasasti-prasasti sebelumnya, baik yang berasal dari periode Jawa Tengah maupun periode Jawa Timur. 

Sebagaimana dikutip dari buku "700 Tahun Majapahit: Suatu Bunga Rampai", ada 19 prasasti yang menggambarkannya, seperti Prasasti Ayan Teas 890 M, Prasasti Taji 891 M, Prasasti Watu Kura 892 M, Prasasti Kembang Arum 892 M, Prasasti Wukajana 908 M, Prasasti Barsahan 908 M, hingga Prasasti Kambang Putih, menjelaskan bagaimana informasi mengenai kelompok masyarakat industri.

Pengelolaan industri terbagi menjadi beberapa jenis mulai dari industri rumah tangga yang meliputi bahan kebutuhan sehari-hari misalnya garam, gula, tebu, minyak, minuman arang (untuk bahan bakar), dan bahan makan lainnya. 

Industri kerajinan juga menjadi penyokong dan matapencaharian masyarakat Majapahit kala itu. Kelompok pengerajin antara manghapu yang menghasilkan kapur, magawai payun wlu menghasilkan payung bulat, makajang menghasilkan kajang, magawai kisi menghasilkan keranjang dari daun palem atau juga dapat berarti pembuat alat tenun.

Kemudian ada manganamanam menghasilkan barang anyam-anyaman, mandyun menghasilkan periuk dari tembaga, manlakha menghasilkan lak atau perekat, makala manuk menghasilkan jerat atau burung, mamesandun manuk menghasilkan alat penangkap burung.

Bahkan di Prasasti Madhwapura yang isinya tidak lengkap dan tak dilengkapi tahun kerangka juga ditemukan masyarakat yang bekerja di sektor industri penghasil pakaian atau yang disebut abhasana. Selain itu acaraki menghasilkan jamu, tundan menghasilkan perahu beratap, lurungan (minyak jarak), kletik (minyak kelapa), acadar menghasilkan cadar, amaranggi yang menghasilkan pewarna pakaian, dan beberapa barang hasil dari para pande.

Satu yang tak ketinggalan yang hasilnya masih ditemukan hingga kini, yakni industri pembuatan tembikar atau gerabah. Bahkan di Trowulan, Mojokerto saat proses ekskavasi dahulu juga menemukan banyaknya gerabah-gerabah berbagai jenis, bentuk, maupun ukuran.

Sebenarnya tembikar termasuk dalam jenis keramik. Keramik sendiri merupakan semua barang yang terbuat tanah liat bakar. Namun pada pengelompokan berdasarkan tipenya juga ternyata berbeda. 

Tercatat ada tiga jenis tembikar berdasarkan proses pembuatannya yakni tembikar (earthnware), batuan (stonware), dan porselin (porcelain). Tembikar sendiri merupakan keramik yang dibakar dengan suhu 350-1.000 derajat celsius, berbahan dasar tanah liat yang mengandung banyak campuran lain.

Hasil industri lain yang cukup penting di masa Kerajaan Majapahit yakni industri logam. Prasasti Madhwapura menggambarkan juga bagaimana beberapa matapencaharian masyarakat sebagai pande. 

Beberapa di antaranya appandai wsi (pandai besi), apandai dadap (pandai perisai), apandai mas (pandai emas), apandai salaka (pandai selaka). Kemudian appandai tamwra (pandai tembaga), apandai singya-singyan (pandai membuat benda tajam), dan apandai dang (pembuat alat masak).


Editor : Ihya Ulumuddin

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network