Bahasa Jawa di Jawa Timur dikenal kasar, kenapa?. (Foto: diolah dari depositphotos).

SURABAYA, iNews.id - Bahasa Jawa di Jawa Timur dikenal kasar, kenapa?. Pertanyaan ini kerap muncul karena bahasa Jawa Jawatimuran menimbulkan kesan berbeda dengan bahasa Jawa yang dituturkan masyarakat di Jawa Tengah dan sekitarnya. 

Selain intonasi dan dialek yang cenderung keras, diksi bahasa Jawa di Jawa Timur juga tidak sehalus diksi yang biasa dipakai oleh masyarakat Jawa di Jawa Tengah. Kata 'makan' misalnya, masyarakat di Jawa Timur, terutama di wilayah Malang dan Surabaya, menyebutnya 'mangan'. 

Sementara di Jawa Tengah, masyarakat menyebutnya 'maem' atau bahkan menggunakan kromo inggil, 'dahar'. Contoh lainnya kata 'tidur'. Di Jatim, masyarakat menyebutnya 'turu' sementara di Jawa Tengah menyebutnya 'tilem' atau lebih halus lagi 'sare'. 

Dari dua contoh kata tersebut, terlihat bahwa bahasa Jawa di Jawa Timur merupakan bahasa Jawa ngoko atau bahasa Jawa yang tidak baku. Sebaliknya, bahasa Jawa di Jawa di luar Jatim cenderung normatif layaknya bahasa Jawa baku.

Meski begitu, tidak semua penutur bahasa Jawa di Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa ngoko atau tidak baku. Hal ini bisa dijumpai di wilayah Mataraman seperti Ngawi, Trenggalek dan Magetan. Di sana masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa halus, mirip dengan yang digunakan orang Jawa di Jawa Tengah.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network