Menurut Yudhi, acara pesta tasyakuran tersebut bersifat spontan, dan dilaksanakan oleh para relawan pendukung Santoso dalam pilkada 2020. Kata Yudhi, tidak ada undangan tertulis. Undangan pesta hanya melalui komunikasi telepon H-1 dan hanya khusus ditujukan kepada relawan yang bekerja di lapangan.
"Kegiatan memang dilaksanakan, tapi secara spontan oleh relawan yang mendukung Bapak Santoso," katanya.
Sementara saat dikonfirmasi, Wali Kota Blitar Santoso tidak membantah adanya pesta tersebut. Santoso mengatakan, kegiatan yang berlangsung adalah acara tasyakuran yang sudah lama ditunggu para relawan pilkada.
"Itu kegiatan tasyakuran yang sudah lama ditunggu oleh relawan," katanya.
Santoso juga mengatakan, jumlah mereka yang hadir dalam kegiatan tasyakuran tersebut, tidak melebihi 50 orang. Sementara kapasitas ruangan yang dipakai tasyakuran, kata dia 600 orang.
"Jumlahnya tidak lebih dari 50 orang dari kapasitas ruang 600 orang," katanya.
Mengenai protokol kesehatan selama berlangsungnya acara, Santoso juga mengatakan, pihaknya sudah menghimbau kepada para peserta untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Kita sudah menghimbau kepada peserta untuk protokol kesehatan. Acara kita mulai jam 8 dan jam 10 sudah selesai," kataya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait