BLITAR, iNews.id - Satgas Covid-19 Kota Blitar akan melakukan tes swab terhadap peserta tasyakuran Wali Kota Blitar Santoso. Pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi penularan Covid-19 pada kegiatan tersebut.
Kapolres Blitar AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat atas kegiatan itu. Hanya saja polisi belum bisa memastikan Wali Kota Blitar Santoso termasuk yang menjalani tes swab atau tidak.
"Pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya yang terpapar Covid-19," katanya, Senin (8/3/2021).
Sebab, berdasarkan video yang beredar, kegiatan tersebut digelar tanpa protokol kesehatan. Selain tidak menggunakan masker mereka juga tidak menjaga jarak.
Pihaknya juga sudah mengecek lokasi diselenggarakannya acara. Hasilnya dijumpai tempat mencuci tangan. Kemudian juga didapati hand sanitizer serta menurut keterangan panitia yang diperiksa, sebelum acara berlangsung, setiap orang dicek suhu tubuh.
Hanya saja saat acara berlangsung banyak yang tidak mengenakan masker. "Pada saat beliau (Wali Kota Blitar) datang menggunakan masker. Pada saat menyanyi beliau memang tidak mengenakan masker," katanya.
Atas kasus ini, pihaknya juga memeriksa lima orang dalam acara tasyakuran tersebut atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan (Prokes). Kelima orang yang diperiksa terdiri atas panitia acara, relawan dan satgas.
Pemeriksaan awal pada Minggu (7/3/2021) malam tersebut mengarah pada izin penyelenggaraan acara pesta yang videonya kemudian viral di media sosial. "Sudah ada lima orang yang kami periksa. Itu acara pesta tasyakuran kemenangan pilkada," katanya.
Yudhi mengatakan, dalam pemeriksaan awal, diketahui acara pesta yang menghadirkan puluhan orang serta sejumlah biduan wanita berpenampilan seksi tersebut tidak berizin. "Tidak ada pengajuan izin kepada satgas Covid-19 maupun Ditintelkam Polres Blitar Kota," ujarnya.
Berdasarkan video yang beredar, di ruangan gedung Kusumo Wicitro Pemkot Blitar tersebut, puluhan orang terlihat berjoget berdesak desakan. Seperti halnya Wali Kota Blitar Santoso. Mayoritas juga tidak mengenakan masker.
Menurut Yudhi, acara pesta tasyakuran tersebut bersifat spontan, dan dilaksanakan oleh para relawan pendukung Santoso dalam pilkada 2020. Kata Yudhi, tidak ada undangan tertulis. Undangan pesta hanya melalui komunikasi telepon H-1 dan hanya khusus ditujukan kepada relawan yang bekerja di lapangan.
"Kegiatan memang dilaksanakan, tapi secara spontan oleh relawan yang mendukung Bapak Santoso," katanya.
Sementara saat dikonfirmasi, Wali Kota Blitar Santoso tidak membantah adanya pesta tersebut. Santoso mengatakan, kegiatan yang berlangsung adalah acara tasyakuran yang sudah lama ditunggu para relawan pilkada.
"Itu kegiatan tasyakuran yang sudah lama ditunggu oleh relawan," katanya.
Santoso juga mengatakan, jumlah mereka yang hadir dalam kegiatan tasyakuran tersebut, tidak melebihi 50 orang. Sementara kapasitas ruangan yang dipakai tasyakuran, kata dia 600 orang.
"Jumlahnya tidak lebih dari 50 orang dari kapasitas ruang 600 orang," katanya.
Mengenai protokol kesehatan selama berlangsungnya acara, Santoso juga mengatakan, pihaknya sudah menghimbau kepada para peserta untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Kita sudah menghimbau kepada peserta untuk protokol kesehatan. Acara kita mulai jam 8 dan jam 10 sudah selesai," kataya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait