JAKARTA, iNews.id - Menjelang terjadinya peristiwa 30 September 1965, muncul istilah-istilah baru yang diduga sebagai sandi yang digunakan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mempersiapkan Dewan Revolusi. Istilah-istilah tersebut membuat masyarakat saat itu bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi.
Salah satu istilah baru yang muncul saat itu adalah Senam Revolusioner. Istilah itu digaungkang Subandrio dalam Kongres Serikat Buruh Perkebunan Republik Indonesia (Serbupri). Dengan istilah itu, kaum buruh didorong untuk lebih aktif menggelar aksi massa.
"Ia menyerukan kepada kaum buruh untuk menggunakan aksi-aksi sebagai senam revolusioner, agar otot-otot dan tulang-tulang gerakan buruh menjadi kuat, untuk kemudian naar de politieke macht, menuju kekuatan politik,” kata Yoga Sugomo dikutip dari buku 'Jenderal Yoga Loyalis di Balik Layar'.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait