Namun, putra dari mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu tidak akan mundur begitu saja dari Persebaya. Azrul akan tetap bertanggung jawab atas Persebaya hingga akhir musim 2022/2023. Dia juga akan memastikan terjadi transisi yang bagus kepada pengurus baru Persebaya.
"Saya akan ajukan surat pengunduran diri saya sebagai CEO. Setelah itu konsekuensi legal dan lain-lainnya akan kami tuntaskan. Sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya," kata Azrul.
Keputusan Azrul mundur dari CEO dan Presiden Klub Persebaya Surabaya setelah Bonek melakukan protes terhadap manajemen klub menyusul tiga kekalahan beruntun di Liga 1. Bonek juga sempat meluapkan kekecewaannya dengan turun ke lapangan Stadion Gelora Delta Sidoarjo usai melawan RANS Nusantara, Kamis (15/9), dan melakukan perusakan.
Persebaya telah tiga kekalahan beruntun saat melawan Bali United (0-1), PSM Makassar (0-3), dan RANS Nusantara (1-2).
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait