SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang bergerak di bidang pertanian, terutama kepada para petani di Jawa Timur. Hal itu disampaikannya bertepatan dengan peringatan Hari Krida Pertanian yang jatuh pada Rabu (21/6/2023),
Seperti diketahui, Jawa Timur mendapat predikat sebagai lumbung pangan nasional selama tiga tahun berturut-turut. Hal ini dikarenakan produksi pertanian Jatim, terutama padi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia menempati peringkat pertama di Indonesia.
"Di saat dunia tengah menghadapi isu krisis pangan. Alhamdulillah, Jatim menjadi lumbung pangan nasional," ujar Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Khofifah mengatakan, kedudukan posisi Jatim sebagai lumbung pangan ini bisa dilihat berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik. Di mana produksi padi di Jatim pada 2020 tercatat mencapai 9,94 juta ton, pada 2021 tercatat sebesar 9,789 juta ton, dan pada 2022 tercatat sebesar 9,526 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
Sementara itu, kontribusi produksi padi Jawa Timur terhadap nasional pada 2022 mencapai 17 persen. Capaian produksi luar biasa ini juga terjadi pada komoditas jagung yang mencapai 7,385 juta ton pipilan kering pada 2022. Produksi jagung pada 2022 ini mengalami peningkatan sebesar 371 ribu ton dibandingkan pada 2021, sedangkan untuk produksi kedelai pada 2022 mencapai 69.223 ton.
"Predikat Jatim sebagai lumbung pangan nasional tentu tidak terlepas dari peran penting para petani yang terus bekerja keras dan berinovasi, sehingga produktivitas pertaniannya semakin meningkat. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya," ucapnya.
Salah satu inovasi yang kini membuahkan hasil manis ialah pengembangan bibit unggul padi BK 01 dan BK 02 asal Situbondo. Hasil uji coba yang telah dilakukan, jumlah produksi padi varietas BK 01 dan BK 02 meningkat dua kali lipat dari jenis padi yang biasanya ditanam oleh petani.
Kedua bibit unggul ini memiliki banyak keunggulan, mulai batang yang kuat, daun bendera dan per malai padi lebih banyak dibandingkan padi biasanya.
Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait