Pencarian akan menggunakan tiga metode dari daratan dengan menyisir tepian sungai, dan dua metode dengan menggunakan perahu rafting dan perahu kayak masuk ke celah-celah dan titik-titik yang tidak bisa dijangkau dengan perahu rafting.
"Hari ketiga ini tentatif, kalau cuaca baik sampai jam 4, tapi kalau tidak mendukung jam 3 sore kami akhiri," ujarnya.
Sejauh ini penelusuran selama tiga hari belum membuahkan hasil. Tim hanya menemukan jas hujan yang dipakai Nafisatul Ula (8) sesaat sebelum dinyatakan hilang.
"Jas hujan itu ditemukan 2,5 kilometer dari lokasi kejadian, untuk barangnya yang lain-lain belum. Yang kami temukan hanya jas hujan korban, dan itu sudah kami konfirmasi ke keluarganya memang benar milik korban," tuturnya.
Rencananya, pencarian bakal terus dilakukan hingga tujuh hari pasca kejadian. Jika dalam tujuh hari nanti belum juga ditemukan maka pihaknya akan berkoordinasi dengan kantor SAR Surabaya untuk memutuskan dilanjutkan atau dihentikan.
"Standarnya tujuh hari penyisiran maksimal, jika masih nihil akan kita laporkan ke kantor SAR Surabaya, yang menentukan nanti mereka," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Nafisatul Ula (8) warga Lowoksari RT 3 RW 5 Desa Ngenep tengah melintas lokasi bersama ibunya bernama Siti Maysaroh naik sepeda motor. Saat melintasi lokasi sekitar pukul 15.30 WIB Rabu sore (25/1/2023), motor itu mogok.
Sepeda motor pun ditepikan oleh sang ibu. Dia sempat melarang anaknya turun dari sepeda motor karena debit air di selokan tepi jalan tengah naik.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait