Wali Kota Malang Sutiaji saat meninjau pelaksanaan belajar tatap muka, Senin (19/4/2021). (Foto: iNews.id/Deni Irwansyah).

"Jadi ada jeda waktu. Tadi sudah dikasih jeda waktu, intervalnya 15-30 menit. Begitu keluar, atau pulang juga sama. Anak-anak dipastikan guru, apakah sudah dijemput. Lainnya tidak boleh keluar, masih menunggu di kelas. Ini memang pekerjaan agak berat dari tenaga pendidik dan sekolah," tuturnya.

Di sisi lain Kepala Sekolah SMPN 6 Kota Malang Risna Widyawati menuturkan ada 85 persen siswanya di kelas VII dan kelas VIII yang mengikuti pembelajaran tatap muka dengan catatan telah mengantongi izin dari orang tuanya. Namun jumlah itu dibagi oleh sekolah untuk berdasarkan presensi ganjil genap sehingga satu kelas rata-rata diisi 10-13 siswa.

"Yang masuk separo-separo dari kelas 7 dan 8. Kita model ganjil genap hari ini ganjil besok genap. Berarti dalam minggu ini ada yang dua hari, ada yang tiga hari, minggu depannya yang tiga hari ketemu dua hari, nanti akhirnya ketemunya akan sama," katanya. 

Meskipun prokes sudah dilakukan secara ketat, masih banyak wali murid dan siswa yang masih tidak mengisi formulir mengikuti pembelajaran tatap muka dengan berbagai alasan. Namun, pihak sekolah tetap memberikan fasilitas kepada siswa belajar daring. 

“Masih ada orang tua siswa yang khawatir terpapar karena riwayat. Karena itu, tetap kami layani secara daring,” ujar Kepala Sekolah SDN Kauman 1 Kota Malang Umi Kulsum. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network