Ketua MUI Pesanggrahan menjalani perawatan di rumah sakit, Sabtu (19/2/2022). (Foto: iNews.id/Eris Utomo).

BANYUWANGI, iNews.id - Kasus pembacokan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi, KH Affandi Syafa dilatarbelakangi sakit hati. Pelaku menaruh dendam terhadap pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah tersebut karena pernah ditegur korban lantaran duduk di sekitar lokasi kamar pondok santri putri.

Pernyataan itu disampaikan Ketua MUI Banyuwangi KH M Yamin saat berada di kediaman korban, Sabtu (19/2/2022). "Beberapa waktu lalu, pelaku ini kedapatan duduk di depan kamar pondok putri, terus ditegur. Mungkin ini yang membuatnya marah. Tapi, ini masih diselidiki, polisi. Kami serahkan kasus ini kepada aparat hukum," katanya. 

Kiai Yamin mengatakan, pelaku baru 15 hari tinggal di pesantren korban. Dia tinggal di pondok juga atas ajakan korban karena seorang perantauan.

Pelaku merupakan warga Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Hampir enam bulan bertempat tinggal di daerah Jepit, Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. "Karena merasa prihatin dengan hidup keseharian Darmanto (pelaku), KH Affandi Musyafa memintanya untuk tinggal dan membantu di pondok yang ia asuh," katanya. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network