BOJONEGORO, iNews.id – Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) kembali dibuka pascapenutupan selama enam hari akibat Covid-19. Meski demikian, pedagang dan pembeli diminta menerapkan jaga jarak atau physical distancing.
Lapak pedagang di pasar ini, kini diubah dengan menerapkan aturan jaga jarak. Antara satu pedagang dengan yang lain diberi jarak sekitar satu meter. Lapak juga ditempatkan di tengah jalan di sekitar pasar dan diberi tanda berupa garis kotak.
Sayang, meski sudah diimbau untuk jaga jarak, warga atau pembeli banyak yang acuh. Mereka terlihat tetap berjubel dengan yang lain, bahkan ada beberapa yang tidak mengenakan masker.
Salah satu pengunjung pasar, Siti, mengaku tidak khawatir dengan Covid-19. Dirinya mengaku sering pergi ke pasar, namun tetap mengenakan masker.
“Saya sering ke pasar tapi tidak terlalu. Yang penting pakai masker,” katanya, Kamis (14/5/2020).
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, meminta warga maupun pedagang ikut mendukung gerakan memutus mata rantai virus corona. Salah satunya dengan menerapkan disiplin kesehatan seperti jaga jarak, sering cuci tangan dan memakai masker jika di pasar atau keluar rumah.
“Jika tidak ada dukungan dari warga atau pelaku usaha, maka penyebaran Covid-19 akan susah dikendalikan,” katanya.
Sebelumnya, Pasar Tradisional Kota Bojonegoro ini ditutup sejak Sabtu (9/5/2020) selama sepekan. Pasar baru akan dibuka kembali pada Jumat (15/5/2020), namun pedagang meminta agar dipercepat.
Penutupan dilakukan setelah ada 86 pedagang yang reaktif setelah rapid test dan menjalani swab test.
Dari 86 pedagang tersebut, 41 hasil tes swab sudah keluar. Hasilnya, dua pedagang dinyatakan positif Covid-19.
Para pedagang yang reaktif rapid test akhirnya menjalani isolasi di tiga lokasi yang berbeda di Bojonegoro. Bagi pedagang yang hasil swab test-nya negatif, diperbolehkan pulang.
Editor : Umaya Khusniah
Artikel Terkait