3. Baju Cak dan Ning
Pakaian adat Jawa Timur yang ketiga yakni baju Cak dan Ning. Cak merupakan panggilan untuk laki-laki muda. Sedangkan Ning, panggilan untuk perempuan atau gadis.
Baju untuk Cak berupa beskap lengan panjang yang dihiasi dengan beberapa aksesoris terutama di depan dada sebelah kanan. Cak mengenakan odheng sebagai penutup kepala.
Bagian bawahan ada yang mengenakan celana panjang yang dibungkus kain batik pendek di atas lutut dan ada juga yang mengenakan jarik panjang bermotif batik hingga mata kaki. Dengan demikian, Cak yang mengenakan setelan baju ini diharapkan tampak cerdas, tampan, kekinian, dan intelek.
Baju untuk Ning berupa pakaian kebaya dengan warna yang beragam dengan paduan bawahan berupa kain jarik bermotif batik. Pada awalnya, rambut pada Ning menggunakan bun (sanggul). Karena itu kain yang digunakan untuk menutup kepala (dengan membiarkan sebagian rambut terlihat) seperti kerudung namun berbeda dengan jilbab.
Namun saat ini ada beberapa modifikasi seperti penggunaan jilbab atau syal yang dibentangkan melalui bahu. Dengan demikian, Ning yang mengenakan setelan baju ini diharapkan tampak sederhana, cantik, cerdas, dan merakyat.
4. Kebaya Rancongan
Kebaya rancongan merupakan pakaian adat perempuan khas Madura, pasangan dari pakaian Pesa'an. Seperti halnya pada laki-laki warna kebaya randongan memiliki ciri warna mencolok untuk menggambarkan ketegasan dan keterbukaan (apa adanya).
Konon, penggunaan baju ini biasanya menggunakan kain kebaya yang agak transparan dan perempuan menggunakan dalaman yang berwarna kontras dengan warna kebaya.
Pakaian adat Jawa Timur ini kerap digunakan dalam kegiatan seremonial seperti upacara adat, karapan sapi atau kegiatan budaya lainnya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait