Amangkurat III yang terdesak atas serangan Pangeran Puger pun melarikan diri ke Ponorogo, sambil membawa semua pusaka keraton. Di kota itu, Amangkurat III menyiksa Adipati Martowongso hanya karena salah paham.
Melihat bupatinya disakiti, rakyat Ponorogo pun memberontak. Amangkurat III kemudian lari ke Madiun. Dari sana kemudian dia pindah ke Kediri.
Untung Surapati yang tengah menjadi Bupati Pasuruan, yang anti VOC segera mengirimkan bantuan untuk melindungi Amangkurat III. Tetapi hal ini diketahui oleh lawan. Alhasil, gabungan pasukan Kartasura, VOC, dan Madura, dan Surabaya bergerak menyerbu Pasuruan pada tahun 1706.
Pada pertempuran di Bangil itu, Untung Surapati tewas. Putra-putranya kemudian bergabung dengan Amangkurat III di Malang.
Sepanjang tahun 1707, Amangkurat III mengalami penderitaan karena diburu pasukan Pakubuwana I. Berturut-turut ia berpindah-pindah dari Malang ke Blitar, kemudian ke Kediri. Pada akhirnya sang Amangkurat III itu memutuskan menyerah di Surabaya pada tahun 1708.
VOC kemudian memindahkan Amangkurat III ke tahanan Batavia. Dari sana ia diangkut untuk diasingkan ke Sri Lanka. Amangkurat III ini akhirnya meninggal di negeri itu pada tahun 1734.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait