Para santri mendukung penuh ajang Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) dapat digelar 2 tahun sekali.( Foto: MPI/Abdul Hakim)

LAMONGAN, iNews.id - Nama para santri yang lolos final ajang Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur telah diumumkan, Sabtu (15/7/2023) sore. Para finalis tersebut kini sudah pasang kuda-kuda untuk bersaing di babak final yang akan dihelat, Minggu (16/7/2023) besok. 

Salah satu calon finalis cabang Ushul Fiqih yakni Laylatul Fajriyah (22) mahasantri Ma’had Aly Pondok Pesantren Salafiyyah Syafi’iyah, Sukorejo, Situbondo. Dia mengaku tidak menyangka bisa lolos menjadi finalis di ajang nasional MQKN 2023.

“Alhamdulillah sangat bersyukur dan kaget banget bisa masuk final,” ujar Laylatul, Sabtu (15/7/2023).

Saat ini Laylatul sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi babak final dengan melengkapi dan evaluasi atas kekurangannya di babak penyisihan sebelumnya. Dia menilai penampilan sebelumnya masih kurang maksimal atas pendalaman mufrodat atau kosakatanya.

“Yang kemarin saya kurang mendalami mufrodat. Kemarin saya diberi pertanyaan apa bedanya lafaz ini dengan lafaz ini. Padahal sebenarnya, itu punya arti yang sama. Seperti kalau di Indonesia apa bedanya aku dan saya. Itu kan sama. Nah, kosakata bahasa Arab ini yang kurang. Harus saya pelajari sekarang,” kata mahasantri semester 8 itu sambil memangku laptop di sebuah Gazebo wilayah Pondok Pesantren Sunan Drajat.

Laylatul mengaku sangat bangga bisa mengikuti ajang MQKN 2023. Dia bangga karena bisa melihat langsung kualitas santri-santri di Indonesia yang diyakininya semakin meningkat.

Dia berharap, rencana Kementerian Agama sebagaimana disampaikan Dirjen Pendis Ali Ramdhani menggelar MQKN setiap 2 tahun sekali bisa terwujud. Selama ini MQKN digelar rutin 3 tahun sekali. 

“Semoga MQKN yang rencananya akan diadakan 2 tahun sekali bisa terealisasi. Jadi bisa menjadi syiar ke Indonesia kalau santri itu sebenarnya luar biasa,” ujar mahasantri yang bercita-cita menjadi Duta Besar Indonesia tersebut.

Sama halnya dengan Laylatul, dua santriwati lain dari Kafilah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga sedang berancang-ancang mempersiapkan diri untuk maju di babak final. Mereka bersama rekan-rekannya tampak duduk di samping masjid dengan memangku kitab dan memegang gadget. 

Mereka yakni Ulfi Muyasarotul Husniyah (18) dan Sayyidatina Fatimah (16). Keduanya mengaku senang bisa masuk babak final.

“Alhamdulillah seneng banget setelah jalan yang panjang sudah ditempuh,” kata Ulfi, finalis dari cabang lomba 
Hadits tingkat Ulya.

Mereka kini sedang belajar dari pertanyaan-pertanyaan dewan juri yang didapat pada babak penyisihan sebelumnya.

“Kami belajar bagaimana memahami ciri-ciri dan karakter dewan juri. Kami memahami bagaimana pertanyaan dewan juri yang  kemarin, supaya bisa menjadi evaluasi untuk final besok,” kata Ulfi.

Mereka berdua juga mengkaji bersama dengan didampingi ustaz pendamping. Keduanya menganalisis kemungkinan pertanyaan yang muncul pada babak final dan mencari sumber-sumber tambahan lewat internet.

“Saya mencari materi yang kemungkinan besok dipertanyakan dan mencari sumber-sumber seperti ukuran dalam fiqih lewat handphone,” kata Fatimah, finalis di cabang lomba Fiqih tingkat Wustho. 


Editor : Donald Karouw

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network