Ilustrasi Mpu Sindok. (posviralblogspot)

MALANG, iNews.id - Mpu Sindok memiliki jabatan penting sejak Kerajaan Mataram Kuno berada di bawah kekuasaan Dinasti Sanjaya. Dinasti ini merupakan dinasti yang mengawali peradaban Kerajaan Mataram Kuno dan menjadi kerajaan yang disegani di Pulau Jawa.

Nama Mpu Sindok muncul sebagai pejabat penting di masa pemerintahan Rakai Layang Dyah Tulodhong. Dyah Tulodhong memerintah Mataram Kuno menggantikan Mpu Daksa sebagaimana dikisahkan pada buku "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu.

Pada Prasasti Lintakan, Dyah Tulodhong, Mpu Sindok disebut menduduki jabatan Rakryan Halu. Sedangkan jabatan Rakryan Mahapatih Hino dijabat oleh Mpu Ketuwijaya yang bergelar Sri Ketudhara Manimantaprabha Prabhusakti. 

Di masa Dyah Tulodhong ini sang raja berhasil membangun bendungan-bendungan pencegah banjir yang kerap menerjang ibu kota Mataram Kuno. Prasasti Harinjiing tanggal 19 September 912 menyebutkan pengukuhan anugerah bagi anak-anak Bhagawanta Bhari yang berjumlah 12 orang yang tersebar di mana-mana.

Bhagawanta Bhari inilah yang berjasa membangun bendungan pencegah banjir atas permintaan raja. Bhagawanta Bhari telah mendapat anugerah dari raja sebelumnya Mpu Daksa karena perannya yang sama menanggulangi banjir di Kerajaan Mataram Kuno.

Kendati memiliki catatan gemilang di masa pemerintahan Dyah Tulodhong. Kekuasaannya berakhir berkat kudeta oleh Rakai Sumba Dyah Wawa. Menariknya Dyah Wawa melakukan kudeta dibantu oleh salah satu pejabat di era Dyah Tulodhong, Mpu Sindok.

Nama Rakai Sumba Dyah Wawa tercatat sebagai raja pada Prasasti Culanggi pada 7 Maret 927 Masehi. Sejarawan Boechari berpendapat Dyah Wawa mendapatkan kekuasannya setelah berhasil mengkudeta raja sebelumnya.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network