MALANG, iNews.id - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menggiatkan gerakan tanam 10 juta pohon di sekolah-sekolah. Tercatat ada 3.336 SMK di Indonesia bakal jadi sasaran program tersebut.
Deputi Revolusi Mental Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi menyebut, gerakan penanaman 10 juta pohon ini upaya pemerintah untuk meminimalisasi perubahan iklim dan meningkatkan kesadaran mengenai persoalan lingkungan, khususnya bagi para pelajar dan generasi muda. Penanaman yang dilakukan pada Jumat sore kemarin menjadi bagian dari kick-off dimulainya penanaman 10 juta pohon di sekolah-sekolah.
"Gerakan Penanaman 10 juta Pohon ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyadari persoalan lingkungan saat ini. Dunia ini sedang dihadapkan pada global warming dan climate change. Ini sangat menghantui kita," kata Didik Suhardi, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (20/8/2022).
Menurutnya, iklim saat ini tidak menentu sehingga membuat petani kebingungan harus menanam apa. Bahkan di musim kemarau saja, bahkan beberapa daerah di saat musim kemarau justru terjadi banjir, sehingga membuat petani kebingungan. Hal ini yang disebut, kesadaran pentingnya penanaman pohon ini mutlak untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
"Gerakam 10 juta pohon ini selain diharapkan meningkatkan gotong royong untuk lingkungan, juga diharapkan terjadi kemandirian pangan," ucapnya.
Pihaknya merasa risau karena saat ini Indonesia masih tinggi impor pangannya. Padahal, sebagai negara agraris, menurutnya Indonesia mampu memproduksi pangan sendiri.
"Sekarang impor buah-buahan masih tinggi. Kalau beli buah, bandingkan berapa persennnya yang lokal. Rata2 impor, apel, anggur, jeruk, jambu bahkan impor. Ini ironis. Indonesia katanya agraris. Tapi di sisi lain impor buah-buahan triliunan," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait