Ada satu makam misterius yang diduga berisi jenazah pengikut Kerajaan Majapahit di Kompleks Permakaman Ki Ageng Gribig, Malang. (Foto: Avirista Midaada/MPI)

MALANG, iNews.id - Ada satu makam misterius yang diduga berisi jenazah pengikut Kerajaan Majapahit di Kompleks Permakaman Ki Ageng Gribig di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Sebab, pada nisan makam itu tergambar motif surya yang menjadi simbol Kerajaan Majapahit.

Berdasarkan penelusuran, makam itu diduga merupakan salah satu bagian dari pasukan Kerajaan Majapahit yang melarikan diri di sisa-sisa kejayaannya. Konon, serangan dari Kerajaan Demak membuat para pasukan Kerajaan Majapahit melarikan diri hingga ke Malang.

"Nisan yang bergambar kalau ada yang menyebut surya Majapahit, ada yang menyebutkan kalacakra atau apa pun, intinya nisan yang si beliau ini hidup pada masa era Raden Patah atau Kesultanan Demak," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesarean Ki Ageng Gribig, Devi Nur Hadianto, Sabtu (25/3/2023).

Selain makam yang identik dengan pengikut Kerajaan Majapahit, beberapa baru nisan diidentifikasikan berasal dari era abad 17, 18, hingga 19. Termasuk salah satunya batu nisan bupati Malang pertama dan beberapa pemimpin wilayah lain di Jatim.

"Jejak meliputi satu bentuk nisan, terus gaya atau model pemakaman, yang ciri khas banget di tahun 1700-an sampai 1800-an," katanya.

Dia mengatakan, total ada sekitar 150 makam berikut nisan yang berhasil terlacak di Kompleks Permakaman Ki Ageng Gribig Malang. Sementara masih ada ratusan nisan berbahasa aksara Jawa kuno, bahasa Arab, hingga nisan tanpa tulisan yang belum berhasil dilacak keberadaannya. 

Nisan-nisan itu tersebar dari sisi barat ke timur dan membentang ke arah selatan sesuai konsep tata letak permakaman Islam.

"Kurang lebih 300-400 (makam dengan batu nisan) ada, dilihat dari sisi baratnya Ki Ageng Gribig, di depan ada santrinya, sisi belakang penuh nisan dulu, belum sebelah baratnya sampai timur, sesuai dengan tata konsep makam Islam," katanya.

Beberapa nisan yang teridentifikasi di antaranya Bupati Malang pertama Raden Tumenggung Notodiningrat I atau Raden Pandji Welaskorokusumo, kemudian Bupati Malang kedua Raden Adipati Aryo Notodiningrat II atau dengan nama lain Raden Bagus Doro, Bupati Probolinggo, hingga Bupati Banyuwangi.

"Membuktikan di sini adalah sejak Islam Bupati Malang pertama yang semuanya boleh dikatakan petinggi pada zamannya, semuanya muslim, semuanya banyak yang diminta dimakamkan dan akhirnya banyak yang dimakamkan di sekitar makam Ki Ageng Gribig ini," katanya.

Devi menyatakan, konon Bupati Malang pertama berasal dari Pasuruan dan merupakan putra Bupati Pasuruan Raden Adipati Nitya Diningrat IV. Raden Tumenggung Notodiningrat I sendiri diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16.

"Bupati Malang pertama diangkat berdasarkan keputusan dari pemerintah kolonial, beliau yang pertama Raden Panji itu adalah putra dari Bupati Pasuruan, yang sering kita sebut Raden Adipati Nitya Diningrat IV," katanya.


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network