Ingin Warga Berdaya
Sukses Khilmi mengaplikasikan energi panel surya di Lembah Baung rupanya terdengar sampai ke telinga tetangga, khususnya para peternak. Mereka ingin punya teknologi panel surya untuk penerangan kandang kambing dan sapi yang rata-rata berada di pinggir hutan.
Sebab, seringkali mereka kesulitan mengecek ternaknya saat malam hari karena penerangan yang minim. Itu sebanya, banyak di antara peternak di desanya yang ingin punya panel surya yang sama.
"Sekarang sudah ada yang nabung. Ada yang mau jual kambing atau sapinya untuk buat panel surya," katanya.
Salah seorang peternak kambing dan sapi, Budi Prasetyo membenarkan hal itu. Dia terpaksa membuat kandang di area sawah atau hutan karena tidak punya lahan cukup di dekat rumah.
Pilihan itu, kata Budi sangat berisiko, terutama dari ancaman pencurian. Sebab minim pengawasan karena tidak ada penerangan. "Makanya pingin buat panel surya," tuturnya.
Respons positif masyarakat ini pula yang disambut baik Khilmi untuk terus mengedukasi. Bahkan dia juga punya cita-cita untuk bersama-sama dengan para petani membuat sumur irigasi bertenaga surya.
Ide itu muncul karena petani di Pacet yang jauh dari sumber air seringkali kebingungan saat kemarau. Mereka harus mengandalkan sumur pompa dengan biaya mahal karena harus menggunakan diesel.
"Pakai solar jelas mahal. Maka paling cocok ya panel surya," tuturnya.
Elektrifikasi Jatim
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah mengampanyekan pentingnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis rooftop. Upaya itu juga dilakukan dalam rangka meluaskan elektrifikasi di seluruh wilayah Jatim.
Sebagai wujud implementasi program tersebut pada APBD 2023, Pemprov Jatim melalui Dinas ESDM mengalokasikan anggaran Rp6,5 miliar untuk membangunan PLTS berbasis rooftop di 20 pondok pesantren.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur, Nur Kholis mengatakan, program ini dibuat untuk kemudahan ketersambungan listrik di lembaga pendidikan keagamaan, terutama untuk kelancaran pendidikan serta kemandirian pesantren.
"Bantuan solar cell berbasis atap ini bermacam-macam per titiknya. Ada yang kapasitas daya 10 KW ada yang 5 KW. Macam-macam sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, program elektrifikasi berbasis rooftop juga dilakukan basis-basis masyarakat seperti daerah sentra nelayan, sentra Tempat Pelelangan Ikan. Selain itu daerah-daerah yang punya kekuatan ekonomi tinggi namun belum terakses aliran listrik yang mencukupi.
"Saat ini telah terpasang 573 unit PLTS berbasis rooftop di Jatim," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait