"Masjid ini adalah bagian dari bukti kejayaan Islam pada zaman kerajaan majapahit," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa seusai safari Ramadhan di masjid tersebut, Minggu (2/4/2023).
Masjid ini sempat mengalami beberapa kali renovasi. Renovasi pertama kali dilakukan tahun 1894, yakni pada masa pemerintahan Raden Toemengoeng Koesoemodiko (Bupati ke-35 Tuban).
Saat itu Raden Toemengoeng Koesoemodiko menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, BOHM Toxopeus. Sebagaimana disebutkan dalam prasasti yang ada di depan masjid ini yang berbunyi :“Batoe yang pertama dari inie missigit dipasang pada hari Akad tanggal 29 Djuli 1894 oleh R. Toemengoeng Koesoemodiko Boepati Toeban. Inie missigit terbikin oleh Toewan Opzicter B.O.H.M. Toxopeus".
Diketahui, pada safari Ramadhan ini Khofifah menunaikan salat tarawih. Setelah itu berziarah ke makam Sunan Bonang yang berlokasi tak jauh dari Alun-Alun dan Masjid Agung Tuban. Sebagai salah satu ulama Wali Songo, Sunan Bonang adalah sosok penebar syiar Islam di Jawa pada abad ke-14 Masehi.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait