Saking tersohornya, keris desa Aeng Tong-tong menjadi suvenir pada acara KTT G20 di Bali. Saat itu keris hanya dibuat 20 buah untuk masing-masing negara. Suvenir side event KTT G20 ini dipesan dengan bentuk yang bisa dengan mudah dibawa pulang oleh delegasi yang hadir.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, keris memang sangat pantas dijadikan suvenir di ajang KTT G20 di Bali. Sebab, keris merupakan pusaka yang tidak ternilai dan tidak dimiliki oleh negara lain. "Keris juga telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO dan Sumenep sebagai Kota Keris menjadi kekuatan dalam dunia tosan aji (benda pusaka)," katanya, Minggu (19/2/2023).
Ada beberapa hal yang dilakukan warga desa Aeng Tong-tong selain membuat keris. Mereka biasanya juga menghelat ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris. Biasanya ritual dilakukan bersama dengan pesta rakyat yang diramaikan dengan kesenian tradisional setempat.
Tak ayal, keunikan keris tersebut mengantarkan Desa Wisata Aeng Tong-tong masuk 50 besar desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait