Berbagai koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit di Museum Ganesya. (Avirista Midaada).

Amri Bayu menceritakan, keramik-keramik ini merupakan koleksi asli yang diperoleh dari hasil penelitian dan penitipan dari Museum Trowulan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI, yang dahulunya bernama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) di Trowulan, Mojokerto. Dimana masing-masing keramik memiliki masa waktu yang berbeda-beda.

Keramik-keramik ini pun saat ditemukan disebutnya, tidak selalu dalam keadaan utuh dan mampu diidentifikasi. Tak sedikit keramik dan peralatan sehari-hari yang karena berbagai macam peristiwa membuat keramik pecah jadi berkeping-keping.

"Dulu masyarakat Singasari Majapahit dan sebagainya itu berdagang tukar tambah, atau tukar barang dengan kerajaan-kerajaan dari Cina, Kamboja, Thailand, dan sebagainya," tuturnya.

"Artefaknya seperti ini ada keramik, ada gentong, ada fragmen-fragmen pecahan piring, itu membuktikan kalau dulu memang perdagangan itu berkembang sangat pesat. Nenek moyang kita sudah berinteraksi dengan orang-orang di luar Nusantara," tuturnya. 

Koleksi keris aneka ragam, baik dari dapur, pamor, luk, mendak, hingga pendok dari peninggalan Kerajaan Majapahit juga terdapat di sini. Menariknya keris-keris ini diamankan khusus di etalase yang dipamerkan pada ruang tertutup dengan dikunci.

Pengunjung hanya boleh melihat seluruh koleksi keris peninggalan kerajaan besar di Jawa Timur itu dari luar pagar di ruangan khusus tersebut. Sedangkan di dalam ruangan dipamerkan banyak koleksi keris, anting-anting, cincin, gelang, hingga tombak, yang digunakan masyarakat di era Kerajaan Majapahit.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network