MALANG, iNews.id - Polisi memeriksa sedikitnya 20 saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Keisnael Murri (23). Korban tewas usai ditikam saat merayakan kelulusan di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
"Yang jelas lebih dari 20 orang saksi yang dimintai keterangan," ujar Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, Selasa (27/6/2023).
Taufik mengungkap, para saksi terdiri dari pemilik dan pegawai kafe hingga teman-teman korban. Selain itu, beberapa orang yang berada di lokasi sekitar TKP termasuk pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) selaku kampus korban juga diperiksa.
"(Pihak kampus dimintai keterangan) jelas iya, dimintai keterangan apakah ada keterlibatan acara itu dari pihak kampus atau tidak. Yang jelas informasi yang kami terima dari pihak kampus tidak terlibat karena itu acara-acara eksternal. Bukan dari acara resmi dari kampus," tuturnya.
Hingga saat ini, kata dia, Satreskrim Polres Malang masih melakukan pencarian kepada terduga pelaku penusukan.
"Yang jelas dari Kasatreskrim memimpin langsung untuk pencarian para pelaku," katanya.
Sebelumnya, peristiwa penusukan menimpa Keisnael Murri (23), mahasiswa asal Sumba Barat, NTT. Korban tewas usai menghadiri pesta kelulusan salah satu kakak kelasnya, Minggu (25/6/2023) dini hari.
Korban diketahui bersama rekan-rekannya ikut pesta merayakan kelulusan kakak kelasnya. Pada pesta yang diwarnai minum miras itu korban meninggalkan lokasi sebelum pesta selesai.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait